Menempuh Jalan Orang Yang Diberi Nikmat
Bismillah.
Berikut ini kami sampaikan info kajian baru di Masjid Kampus STPN Jalan Godean.
Jadwal : Setiap Rabu, Pkl. 20.00 – selesai
Materi : Menempuh Jalan Orang Yang Diberi Nikmat
Jalan Menuju Kemuliaan
Segala puji bagi Allah, salawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada hamba dan rasul-Nya, para sahabatnya, dan para pengikut setia mereka. Amma ba’du.
Dalam sebuah atsar/riwayat dari ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu’anhu, beliau pernah mengatakan, “Kami adalah suatu kaum yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam, kapan saja kami mencari kemuliaan itu dari selainnya, maka kami pasti dihinakan.” Diriwayatkan oleh al-Hakim dalam al-Mustadrak, dan beliau mensahihkannya.
Akidah Yang Benar dan Kokoh
oleh Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah
Akidah yang benar adalah akidah yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan akidah yang beliau dakwahkan.
Beliau ‘alaihish sholatu was salam telah menerangkan, bahwa, “Umat ini sepeninggal beliau akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga kelompok; semuanya di neraka kecuali satu.” Mereka/para sahabat bertanya, “Siapakah satu kelompok itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Siapa pun yang berada di atas ajaran sebagaimana ajaranku dan para sahabatku pada hari ini.” (HR. Abu Dawud dalam as-Sunnah [4597], Ahmad [4/102], dan ad-Darimi dalam as-Siyar [2518])
Muliakanlah Mereka!
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah… Keimanan kita kepada agama Islam tidak mungkin dipisahkan dengan penghormatan kepada orang-orang yang sangat besar jasanya kepada kita. Mereka adalah para Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang-orang yang telah menginfakkan umurnya untuk membela dakwah dan menyampaikannya kepada generasi sesudahnya.
Meniti Jalan Selamat
Dalam bukunya -yang diberi kata pengantar oleh Syaikh Shalih al-Fauzan dan dimuroja’ah oleh Syaikh Rabi’ bin Hadi hafizhahumallahu– Syaikh Abdullah bin Shalfiq azh-Zhafiri hafizhahullah menjelaskan, bahwa ada empat perkara utama yang menjadi tema sentral atau pusat perhatian di dalam manhaj salaf. Keempat perkara itu adalah :
Belajar Menyalahkan Diri Sendiri
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal salih, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam menetapi kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr: 1-3)
Sumber Kesesatan
Syaikh Abdurrazzaq al-Badr hafizhahullah berkata:
Barangsiapa yang mencermati keadaan kaum ahli bid’ah secara umum, niscaya akan dia dapati bahwa sebenarnya sumber kesesatan mereka itu adalah karena tidak berpegang teguh dengan al-Kitab dan as-Sunnah.
Bid’ah-Bid’ah Paling Berat
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan:
Kebid’ahan yang menyebabkan seseorang termasuk golongan ahlul ahwa’ [pengekor hawa nafsu] adalah sesuatu yang telah masyhur di kalangan ulama yang memahami Sunnah bahwa hal itu jelas-jelas berseberangan dengan al-Kitab dan as-Sunnah. Seperti halnya bid’ah Khawarij, Rafidhah/Syi’ah, Qadariyah, dan Murji’ah.
Kembalikan Perselisihan Kepada al-Kitab dan as-Sunnah
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah rasul serta ulil amri diantara kalian. Kemudian apabila kalian berselisih dalam suatu perkara hendaklah kalian kembalikan kepada Allah dan Rasul, jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir, hal itu lebih baik bagi kalian dan lebih bagus hasilnya.” (QS. An-Nisaa’: 59)
Recent Comments